Minggu, 09 Januari 2011

Yakin Sudah Siap untuk Punya Momongan?


Anda baru menikah, mertua dan orangtua Anda sudah menanyakan kapan cucu mereka akan hadir. Hm, Anda pun berpikir, apakah Anda dan dia sudah siap untuk memiliki momongan? Sebagai pengantin baru, gunakan waktu awal untuk memikirkan kapan waktu terbaik untuk Anda hamil. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang bisa Anda pikirkan untuk menentukan kapan waktu terbaik bagi Anda untuk memiliki momongan.

Tujuan
Apakah saat ini Anda sedang menjalani masa pendidikan lanjutan? Kuliah lagi, kursus, atau berencana untuk itu? Apakah kegiatan-kegiatan tersebut bisa memengaruhi keuangan, waktu luang, serta hubungan Anda? Apakah kehadiran si kecil nanti bisa membuat Anda harus menahan tujuan Anda itu?

Karier
Konon, waktu terbaik untuk hamil adalah pertengahan usia 20-an, dan diperkirakan, usia 27 adalah usia ketika fertilitas perempuan mulai menurun perlahan. Padahal, di usia pertengahan 20-an itu pun adalah usia produktif seseorang dan perkembangan karier. Kabar baiknya, di masa kini menjaga keseimbangan antara keluarga dan karier makin dimungkinkan. Tak sedikit wanita yang sudah kembali bekerja dalam waktu beberapa bulan usai melahirkan. Bahkan kini angka perempuan yang melahirkan di atas usia 40 juga makin banyak.

Mengandung
Kemungkinan terbesar, kebanyakan wanita tidak mengetahui kemungkinan atau kebisaan ia untuk mengandung hingga ia mencoba. Ada banyak faktor yang membuat seseorang tidak bisa hamil atau bahkan butuh waktu dan upaya lebih agar bisa hamil. Tetapi, yang pasti, jangan mencoba hamil jika Anda belum yakin 100 persen untuk menjadi orangtua setelah mengandung 9 bulan. Jangan terlalu keras dengan diri Anda sendiri karena tak semua orang bisa hamil dalam sekali upaya.

Hubungan
Berada dalam sebuah hubungan bersama suami saja tidak mudah, apalagi memiliki anak. Bukan pekerjaan mudah untuk memiliki anak. Menjadi orangtua adalah sebuah pekerjaan yang tidak mengenal kata "berhenti kerja". Apa pun masalah yang sedang Anda dan suami hadapi, kehadiran seorang bayi bukanlah jawabannya, tetapi jadi sebuah ancaman. Sebelum menghadirkan seorang anak dalam keluarga kecil Anda, bicarakan segala kekosongan Anda dan suami dan bereskan, lalu buat ruang untuk bayi. Anda dan suami kan harus menjadi satu tim dalam membesarkan anak, bukan jadi dua pihak di dua ujung berbeda.

Ruang
Perhatikan pula tempat tinggal Anda. Apartemen kecil atau kamar kecil mungkin cukup untuk Anda dan suami, tetapi begitu si kecil hadir, Anda mungkin akan butuh ruang sedikit lebih besar. Apakah Anda siap menyisihkan sedikit uang untuk membuat ruang untuk si kecil atau menyewa atau membeli tempat tinggal yang lebih besar? Ini masih dalam rangka ruang, belum biaya perlengkapan si kecil.

Teman-teman
Di antara Anda dan teman-teman, apakah Anda yang pertama memiliki anak, atau justru yang terakhir? Ini adalah hal terakhir yang perlu Anda pikirkan. Tentu kehadiran bayi akan memengaruhi cara Anda mengisi akhir pekan, termasuk kehidupan sosial Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar