Senin, 08 Februari 2010

5 Kunci Pengokoh Jiwa Penenang Batin dalam Mengarungi Persoalan Hidup


  1. Aku harus siap menghadapi hidup ini, apapun yang terjadi
    Hidup di dunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna.
    Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kuserahkan kepada Alloh Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku.
    Aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik bagiku menurutku belum tentu yang terbaik menurut Alloh SWT. Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginan dan harapanku sendiri.
    Pengetahuanku tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Alloh menyelimuti segalanya, Dia tahu awal, akhir dan segala-galanya.
    Sekali lagi betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku.
  2. Aku harus rela dengan kenyataan yang terjadi
    Bila sesuatu terjadi, yaa… inilah kenyataan dan episode hidup yang harus kujalani.
    Aku harus menikmatinya, dan aku tak boleh larut dalam kekecewaan berlama-lama. Kecewa, dongkol, sakit hati tak akan merobah apapun selain menyengsarakan diriku sendiri. Dongkol begini, tak dongkol juga tetap begini.
    Hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh serta pikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
    Bila nasi telah menjadi bubur, maka aku harus mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, sledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetap dapat kunikmati.
  3. Aku tak boleh mempersulit diri
    Aku harus yakin bahwa hidup ini bagai siang dan malam pasti silih berganti. Tak mungkin siang terus-menerus dan tak mungkin juga malam terus-menerus, pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya, aku harus sangat sabar menghadapinya.
    Akupun harus yakin bahwa setiap musibah terjadi dengan ijin Alloh Yang Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya tak mungkin melampaui batas kemampuanku, karena Dia tidak pernah mendzolimi hamba-hamba-Nya.
    Aku tak boleh mendzolimi diriku sendiri, dengan pikiran buruk yang mempersulit dan menyengsarakan diri, pikiranku harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional. Aku tak boleh terjebak mendramatisir masalah.
    Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan, tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya akan menambah masalah. Semua harus dengan tegar kuhadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah.
    Mesti segala sesuatu akan ada akhirnya, begitupun persoalan yang kuhadapi seberat apapun seperti yang dijanjikan Alloh “Fainnama’al usri yusron inna ma’al ‘usri yusron” dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri Alloh SWT.
  4. Evaluasi diri
    Segala yang terjadi mutlak adalah ijin Alloh SWT dan Alloh tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia.
    Pasti ada hikmah dibalik setiap kejadian, sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung didalamnya, bila disikapi dengan sabar dan benar.
    Harus kurenungkan mengapa Alloh menakdirkan semua ini menimpaku, bisa jadi peringatan atas dosa-dosa kita, kelalaianku atau mungkin, saat kenaikan kedudukanku di sisi Alloh
    Mungkin aku harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus kuperbaiki
    Setiap kejadian bagai cermin pribadiku, aku tak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi, yang penting kini aku mengetahui diriku yang sebenarnya dan aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya, Alloh Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.
  5. Alloh-lah satu-satunya penolongku
    Aku harus yakin kalaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa ijin-Nya
    Hatiku harus bulat total dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa hanya Alloh-lah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan.
    Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena segala-galanya adalah milik-Nya dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya
    Tak ada yang dapat menghalangiku jikalau Dia akan menolong hamba-hamba-Nya. Dia-lah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya
    Oleh karena itu aku harus benar-benar berjuang, berikhtiar untuk mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang disukai-Nya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar makhluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya
    Ingatlah selalu janji-Nya “Barangsiapa yang bertaqwa kepada-Ku, niscaya Ku beri jalan keluar dari setiap urusannya dan Kuberi rizki/pertolongan dari tempat yang tak terduga. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada-Ku, niscaya akan Kucukupi segala kebutuhannya”. (QS. 65 (At-Thalaq) : 2-3)
  • 6 Resep Tahan Uji Saat Mendapat Cobaan :
    (Anekdot-anekdot Sufi, hal. 16)
    1. Percaya penuh (tsiqah) pada Allah azza wa jalla
    2. Aku tahu bahwa setiap yang ditakdirkan itu pasti akan terjadi
    3. Kesabaran adalah jalan terbaik yang harus ditempuh oleh seseorang yang mendapat cobaan
    4. Jika aku tidak sabar, maka pekerjaan apa lagi yang harus kuperbuat, padahal aku tidak dapat menentukan dan menolong diriku dari kegelisahan
    5. Mungkin kalau aku tidak begini, aku akan mengalami musibah yang lebih buruk
    6. Aku yakin setelah ini akan datang kemudahan
  • “Seseorang yang diuji oleh Allah dengan suatu musibah, barangkali dengan itu Allah menyelamatkannya dari petaka yang lebih besar. Maka musibah tersebut merupakan sebesar-besarnya pemberian dan nikmat.”
    (Anekdot-anekdot Sufi, hal. 17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar