Minggu, 21 Maret 2010

Trik Cermat Mengelola Penghasilan dan Menghemat Pengeluaran!



A.   Mengelola Penghasilan

Saat baru menerima gaji, seringkali kita justru jadi bernafsu untuk berbelanja tak terkendali. Padahal, Anda perlu bijak dalam mengelola gaji agar tak sampai kehabisan “napas” di tengah bulan.

Bayar semua tagihan
Begitu uang gaji masuk ke rekening, segera bayar semua tagihan. Untuk tagihan kartu kredit, sebaiknya dibayar lunas agar tak terjerat bunga yang besar. Kalau pun Anda tidak punya cukup dana untuk membayar seluruh tagihan, bayarlah minimal 30 persen dari total utang. Hindari pembayaran dengan minimum payment. Karena itu hanya akan membayar bunganya saja, belum utang pokoknya.

Tabung dulu, baru belanja
Setelah seluruh tagihan terbayar, selanjutnya masukkan 30 persen dari sisa dana ke dalam rekening tabungan. Langsung mendebet gaji ke dalam rekening tabungan juga sangat disarankan untuk menghindari Anda dari penyakit lupa menabung. Maklum, biasanya saat menerima gaji, yang ada di kepala kita adalah belanja, belanja, dan belanja. Kalau ada sisa, baru ingat menabung. Sebaiknya ubahlah perilaku seperti ini. Menabunglah terlebih dahulu, setelah itu baru Anda belanjakan sisa dananya. Anda tidak mau kan, sudah capek-capek bekerja tetapi tidak ada hasilnya.

Rekam jejak pengeluaran
Penting juga dilakukan adalah mencatat semua pengeluaran Anda secara detail. Buatlah daftar apa saja pengeluaran Anda selama sebulan ke depan. Di antaranya; transportasi, makan, hiburan, tagihan-tagihan yang perlu dibayar, dan sebagainya. Berpeganglah pada daftar itu ketika Anda membelanjakan uang. Untuk menghindari pengeluaran dadakan, buatlah pos pengeluaran tak terduga.

Simpan semua struk
Kalau sering bingung tidak tahu ke mana larinya gaji Anda, mulai sekarang sebaiknya simpan semua struk belanja. Dari struk belanja bulanan, ngopi, bioskop, hingga parkir, dan tol. Dari sini Anda akan tahu pengeluaran mana yang sangat besar dan over budget. Jika Anda tahu persis permasalahannya, Anda bisa perbaiki kelemahan ini di bulan berikutnya.

Siasat makan siang
Bukan hanya anak sekolah yang perlu membawa bekal makanan, Anda yang bekerja kantoran pun perlu melakukan hal ini. Bila Anda enggan membawa makan siang setiap hari, lakukanlah seminggu sekali. Terpenting, pintar-pintarlah mengelola uang jatah makan siang. Bila hari ini Anda makan siang di resto, maka esok harinya Anda bisa membawa bekal dari rumah. Kalau dua hari Anda jajan di luar, maka dua hari pula Anda bawa makanan sendiri. Ini akan membuat pengeluaran Anda tetap seimbang.

Variasi transportasi
Pos transportasi juga banyak menguras pengeluaran. Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi, maka biaya bensin, tol, dan parkir perlu diperhitungkan. Nah, untuk menyiasatinya, Anda bisa cari teman seperjalanan, sehingga bisa sharing bensin dan tol. Atau sesekali menggunakan transportasi umum yang nyaman, seperti kereta atau busway. Kalau dalam sebulan, Anda dua minggu saja menggunakan transportasi umum, sudah berapa rupiah yang bisa dihemat?



B. Menghemat Pengeluaran!

Terkadang Anda tak sadar, bahwa Anda sering membelanjakan uang secara berlebihan untuk pengeluaran tertentu. Padahal, jika Anda membeli barang tersebut dengan cara atau tempat yang berbeda, mungkin Anda bisa lebih menghemat pengeluaran. Beberapa trik di bawah ini bisa Anda lakukan untuk tujuan tersebut:

1. Pakaian, tas, dan sepatu
* Hindari: Membeli produk-produk fashion seperti ini saat baru terpajang di etalase, atau di deretan "new arrival". Barang-barang tersebut mungkin  harganya mahal, padahal merek dan kualitasnya kurang dapat dipertanggungjawabkan.

* Solusi: Produk fashion dari beberapa brand tertentu kadang-kadang lebih murah ketika didapatkan di luar negeri. Anda bisa menitip teman yang kebetulan sedang bepergian ke luar negeri untuk membelinya. Atau, sabar sedikit, tunggu hingga barang tersebut didiskon di department store langganan Anda. Cek juga harga sebelum dan sesudahnya, supaya tidak tertipu diskon palsu.

2. Bahan-bahan makanan
* Hindari:
Jika untuk sehari-hari Anda hanya butuh memasak sayur asem, tahu-tempe, sup sayur, atau balado telur mata sapi, tak perlu berbelanja bahan-bahan tersebut di supermarket. Apalagi, membeli bahan makanan impor, atau yang merupakan bahan makanan organik. Oke, bahan makanan ini mungkin terasa lebih enak dan lebih sehat, tetapi bahan makanan non organik pun tetap bermanfaat untuk Anda.

Solusi: Untuk kebutuhan sehari-hari, belanja di pasar tradisional atau di tukang sayur yang lewat di depan rumah. Harganya bisa 3-4 kali lipat lebih murah daripada harga di supermarket. Kualitasnya pun tak jauh berbeda. Anda bisa tetap mendapatkan sayuran yang benar-benar segar saat berbelanja di pasar pagi hari.

3. Nongkrong di kedai kopi
* Hindari:
Hampir setiap hari nongkrong di sini hanya untuk menunggu three-in-one berlalu. Belum lagi jika Anda punya kebiasaan menyantap cake untuk menemani cangkir kopi Anda. Ladies, dalam satu tahun, Anda bisa membeli mesin pembuat kopi dengan cara ini!

* Solusi: Tak perlu menghentikan aktivitas ini, apalagi jika Anda melakukannya untuk refreshing atau membina relasi. Kurangi saja frekuensinya, dan lihat berapa banyak Anda bisa menghemat. Sesekali Anda juga bisa membuat sendiri kopi sendiri dari kopi instan yang variannya kini semakin beragam.

4. Ke mal setiap weekend
* Hindari:
Niat awalnya mungkin hanya untuk refreshing, tapi sepulang dari sana Anda selalu membawa pulang tas belanjaan. Belum lagi acara makan, ngopi, dan nonton, yang tak pernah terlupakan dari sesi mall-to-mall ini.

* Solusi: Cara terbaik untuk mengurangi kebiasaan shopping adalah dengan tidak mengunjungi mal sama sekali. Setidaknya, jika kantor Anda dekat mal, dan beberapa kali dalam seminggu Anda rajin mampir ke sana, kurangi frekuensinya hingga saat akhir pekan saja. Bila sudah mampu melewati ujian ini, kurangi lagi frekuensinya seperti setiap dua minggu sekali.

5. Langganan majalah dan beli DVD
* Hindari:
Untuk yang masih lajang, majalah wanita dan DVD akan menjadi teman terbaik di kala suntuk. Namun apa benar Anda butuh berlangganan tetap selama setahun, jika majalah-majalah tebal itu tak pernah habis Anda baca? Atau koleksi DVD yang semakin menumpuk, menunggu ditonton?

* Solusi: Beli saja majalah secara eceran, setelah memastikan bahwa informasinya memang Anda perlukan. Cara lain adalah dengan meminjamnya dari teman. Hal yang sama juga berlaku untuk DVD. Anda bahkan bisa bertukar koleksi film dengan teman-teman.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar