Kamis, 24 Maret 2011

bimbingan dan konseling


 bimbingan dan konseling
Hakekat bimbingan dan konseling

Dalam hal ini sekolah dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-pengalaman dasar kepada anak, yaitu kemampuan dan kecakapan membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan umum serta perkembangan kepribadian, yaitu sikap terbuka terhadap orang lain, penuh inisiatif, kreatifitas, dan kepemimpinan, ketrampilan serta sikap bertanggung jawab guru sekolah dasar memegang peranan dan memikul tanggung jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan sosial pribadi anak. Bimbingan itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program pendidikan yang mempunyai fungsi positif, bukan hanya suatu kekuatan kolektif.
Proses yang terpenting dalam pentingnya bimbingan adalah proses penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuaian terhadap situasi baru, mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri dan menerapkannya dalam situasi mendatang. Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi oleh anak, tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan, minat dan kemampuan yang harus berkembang
Menurut Prayitno (1997:106) , Konseling adalah proses pemberian layanan bimbingan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Menurut Mungin Eddy Wibowo(1986:39), Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.
Bimbingan konseling dapat juga dikatakan sebagai pengembangan diri yang merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi/ dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangnya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler dapat mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Karakteristik dan masalah yang dihadapi siswa SD

1. Karakteristik siswa sekolah dasar
Masa usia SD (sekitar 6,0- 12,0 ) ini merupakan tahapan perkembangan penting dan bahkan fundamental bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya. Karena itu, guru tidaklah mungkin mengabaikan kehadiran dan kepentingan mereka. Ia akan selalu dituntut untuk memahami betul karakteristik anak di SD. Karakteristik anak usia sekolah dasar secara umum sebagaimana di kemukakan oleh Bassett, Jacka dan Logan ( 1983 ) berikut ini :
a. Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi mereka sendiri.
b. Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira / riang
c. Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru
d. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan
e. Mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi yang terjadi
f. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif dan mengajar anak-anak lainnya.

2. Karakteristik siswa berdasarkan faktor usia
Ada yang berpendapat bahwa masa usia sekolah sering pula disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelumnya dan sesudahnya. Menurut pendapat ini, masa keserasian bersekolah ini dapat diperinci menjadi dua fase, yaitu :
a. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6,0 atau 7,0 sampai umur 9,0 atau 10,0.
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain :
1. Ada kecenderungan memuji diri sendiri
2. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
3. Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting.
Pada masa ini (terutama pada umur 6,0-8,0 ) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
b. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, yaitu kira-kira umur 9,0 atau 10,0 sampai kira-kira umur 12,0 atau 13,0.
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut :
1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
2) Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar
3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh ahli-ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor.
4) Sampai kira-kira umur 11,0 anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya, untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya, setelah kira-kira umur 11,0 pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
5) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah.
6) Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Pada permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.
Dengan memperhatikan segi individualitas dan karakteristik anak usia SD serta berbagai dimensi perkembangannya, maka seorang guru BK dituntut tidak hanya mengembangkan potensi siswa tetapi juga memahami perkembangan karakteristik siswa dari faktor usia.

3. Karakteristik siswa dilihat dari aspek psikologis dan fisik
Dalam memahami karakteristik anak di SD maka aspek-aspek psikologis dan fisik yang penting dalam perkembangan pada masa anak sekolah diuraikan antara lain beberapa cirinya seperti faktor intelektual, faktor kognitif, faktor verbal, dan faktor emosi.
1. Faktor Intelektual
Intelektualisme bisa diartikan sebagai akal atau pikiran. Faktor intelektual dari murid ialah kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka, kata, gambar). Menurut Gagne 1967 Kemahiran intelektual seseorang semakin meningkat, dengan semakin menguasai cara berfikir yang tidak berperaga. Dalam berfikir tidak berperaga sangat menonjolkan manfaat dari apa yang disebut “Kemahiran Intelektual”, dimana orang memperoleh pemahaman dan menggunakan konsep, kaidah dan prinsip. Disini pula terdapat “Berfikir Intelektual” yaitu berfikir dengan mencari dan menggunakan pemahaman melalui penguasaan konsep dan relasi-relasi antara konsep itu. Demikian juga pemahaman semacam itu disebut “Pemahaman Intelektual”.
2. Faktor Kognitif
Ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, entah objek itu orang, benda atau kejadian/peristiwa. Oleh karena itu kemampuan kognitif ini, murid dapat menghadirkan realitas dunia di dalam dirinya sendiri, dari hal-hal yang bersifat material dan berperaga seperti perabot rumah tangga, kendaraan, bangunan dan orang, sampai hal-hal yang tidak bersifat material dan berperaga seperti ide “Keadilan, Kejujuran” dan lain sebagainya. Jelaslah kiranya, bahwa semakin banyak pikiran dan gagasan dimiliki seseorang, semakin kaya dan luaslah alam pikiran kognitif orang itu. Adapun termasuk dalam aktivitas kognitif ini yaitu :
1. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh dimasa lampau.
2. Berfikir, siswa berhadapan dengan objek-objek yang diwakili dalam kesadaran. Jadi, orang tidak langsung menghadapi objek secara fisik seperti terjadi dalam mengamati sesuatu bila melihat, mendengar dan meraba.
Thornburg 1985 mengemukakan bahwa kemampuan berfikir dan kemandirian mereka lebih tinggi dan bahkan ada diantara mereka yang menampakkan tingkah laku anak remaja permulaan.
3.Faktor Verbal
Yang dimaksudkan faktor verbal pada masa usia sekolah adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan dalam bahasa. Kemampuan disini dapat diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, atau kemampuan kognitif.
1. Faktor Emosional
Masa pra sekolah merupakan periode memuncaknya emosi yang ditandai dengan munculnya “Tantramus” rasa takut yang kuat, dan meledaknya cemburu yang tidak beralasan. Semakin bertambah umur anak, ia akan memperlihatkan pengulangan respon emosionalnya yang semakin meningkat yang dikenal oleh orang dewasa sebagai gembira, marah, takut, cemburu, bahagia, ingin tahu, iri dan benci. Bentuk-bentuk tingkah laku emosional ini dapat ditimbulkan oleh berbagai macam rangsangan yang luas, termasuk manusia, benda dan situasi pada mulanya tidak berpengaruh.
Jenis-jenis emosi yang umum pada masa kanak-kanak yaitu :
1. Takut, adanya rasa takut pada anak-anak adalah baik selama rasa takut itu tidak terlalu kuat dan hanya merupakan peringatan terhadap bahaya. Sayangnya kebanyakan anak-anak belajar takut terhadap hal-hal yang tidak berbahaya, dan rasa takut ini menjadi penghambat terhadap tindakan yang mungkin sekali sangat berguna ataupun menyenangkan.
2. Cemas, cemas ialah suatu bentuk rasa takut yang bersifat khayalan. Jadi bukan rasa takut yang disebabkan stimulus dari lingkungan si anak. Kecemasan ini mungkin datangnya dari situasi-situasi yang dikhayalkan atau diimajinasikan akan terjadi. Tapi dapat pula asalnya dari buku-buku, film, komik, radio, ataupun cara-cara rekreasi populer lainnya
3. Marah, marah merupakan reaksi emosional yang lebih sering terjadi pada masa kanak-kanak oleh karena
a. Lebih banyak stimulus yang menimbulkan kemarahan dalam kehidupan anak dari pada stimulus yang menimbulkan rasa takut
b. Banyak anak-anak yang pada usia muda telah menemukan bahwa marah merupakan cara yang baik untuk mendapatkan perhatian atau memuaskan keinginannya.
4. Cemburu, cemburu merupakan respon yang normal terhadap kehilangan nyata ataupun ancaman terhadap kehilangan kasih sayang.
5. Kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan, kegembiraan dalam bentuknya yang lebih lunak dikenal sebagai ketenangan, kenikmatan atau kebahagiaan, merupakan emosi yang positif oleh karena individu yang mengalaminya tidak melakukan usaha untuk menghilangkan situasi yang menimbulkannya.
6. Kasih sayang, kasih sayang atau cinta adalah reaksi emosional yang ditujukan terhadap seseorang atau suatu benda. Kasih sayang anak terhadap orang lain terjadi secara spontan dapat ditimbulkan oleh suatu stimulasi sosial yang minim sekalipun.
7. Ingin tahu, minat terhadap lingkungan sangat terbatas selama usia dua atau tiga bulan pertama dari kehidupan terkecuali bila stimulus yang kuat ditujukan terhadap si bayi. Setelah usia itu, apa saja yang baru atau aneh baginya, pasti akan menimbulkan rasa ingin tahu.
Emosi-emosi yang telah disebutkan di atas tidaklah merupakan emosi yang siap sedia atau siap pakai sejak lahir. Emosi itu harus berkembang dan dikembangkan. Perlindungan emosional dipengaruhi oleh dua fakta yakni kematangan dan belajar. Jadi, oleh kedua-duanya, bukan hanya oleh satu dari padanya. Kenyataan bahwa reaksi emosional tertentu tidak muncul sejak awal kehidupan, tidak berarti bahwa itu tidak dibawa sejak lahir. Mungkin emosi itu akan berkembang belakangan sesuai dengan kematangan intelegensi si anak atau bersamaan dengan perkembangan sistem indoktrin. Melalui belajar, objek dan situasi yang pada mulanya tidak menimbulkan respons emosional di kemudian hari mungkin menimbulkan respons rasional.


Masalah yang muncul pada siswa sekolah dasar.

Dalam perkembangan siswa sekolah dasar terdapat berbagai masalah yang muncul. Pada dasarnya dari setiap jenis-jenis masalah, cenderung bersumber dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya ( penyebabnya ).
Pada garis besarnya permasalahan pada siswa sekolah dasar dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu :
a. Faktor-faktor Internal ( faktor-faktor yang berada pada diri murid itu sendiri), antara lain :
1. Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit menahan ( alergi, asma, dan sebagainya)
2. Ketidakseimbangan mental ( adanya gangguan dalam fungsi mental ), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasannya cenderung kurang.
3. Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyesuaikan diri (maladjustment ), tercekam rasa takut, benci, dan antipati serta ketidakmatangan emosi.
4. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap salah seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas dalam belajar, dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
b. Faktor Eksternal ( faktor-faktor yang timbul dari luar diri individu ), yaitu berasal dari :
1) Sekolah, antara lain :
a. Sifat kurikulum yang kurang fleksibel
b. Terlalu berat beban belajar (murid) dan mengajar (guru)
c. Metode mengajar yang kurang memadai
d. Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar
2) Keluarga ( rumah ), antara lain :
a. Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis
b. Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
c. Keadaan ekonomi


Fungsi dan Prinsip Bimbingan Konseling

A. Fungsi Bimbingan Konseling secara umum
1. Fungsi penyaluran ( distributif )
fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri-ciri kepribadiannya. Di samping itu fungsi ini meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di sekolah antara lain membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar, dan lain-lain.
2. Fungsi penyesuaian ( adjustif )
Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara optimal.
3. Fungsi adaptasi ( adaptif )
Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi para siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat. Menurut (Sugiyo, 1987:14)

B. Fungsi Bimbingan Konseling secara khusus
1. Fungsi Pemahaman
a. Pemahaman tentang klien (Identitas individu, pendidikan, cita- cita dan prestasi)
b. Pemahaman masalah klien adalah usaha untuk membantu klien agar dapat memahami masalah yang dialaminya. Pemahaman terhadap masalah, akan mempermudah klien untuk dapat menyelesaikan masalahnya.
c. Pemahaman terhadap lingkungan adalah usaha membantu klien untuk dapat memahami lingkungan di luar rumah seperti lingkungan mesyarakat dan lingkungan sekolah. Untuk hal ini individu perlu mendapatkan informasi yang akurat.
2. Fungsi Pencegahan
Pencegahan adalah usaha untuk mempengaruhi individu dengan cara positif dan bijaksana terhadap suatu masalah, sebelum masalah yang sebenarnya terjadi.
3. Fungsi Pengentasan
Pengentasan masalah klien didasarkan pada teori atau pendekatan yang dimiliki oleh masing- masing konselor.
4. Fungsi Pemeliharaan
Pemeliharaan yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
5. Fungsi Pengembangan
Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
6. Fungsi Advokasi
Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

Prinsip- prinsip bimbingan konseling di SD
A. Prinsip umum bimbingan konseling
a. Diperuntukkan bagi semua individu
b. Bersifat individual
c. Melakukan hal yang positif
d. Merupakan usaha bersama
e. Pengambilan keputusan
f. Berlangsung dalam berbagai setting kehidupan

B. Prinsip khusus bimbingan konseling
a. Ditujukan bagi semua siswa
b. Membantu kematangan
c. Berkelanjutan
d. Berorientasi pada tujuan
e. Pengambilan keputusan
f. Berorientasi masa depan


Masalah kesulitan membaca yang timbul pada siswa sekolah dasar baik dari faktor internal maupun eksternal.

Uraian kesulitan masalah membaca
Pada masalah yang akan kami uraikan dibawah ini merupakan contoh konkrit masalah anak yang mengalami kesulitan dalam membaca. Dari factor-faktor yang ditimbulkan, anak tersebut mengalami kesulitan disebabkan oleh beberapa masalah. Seorang anak yang tinggal di lingkungan perumahan yang sedikit temen sebayanya dengan kesibukan orang tua yang begitu padat terhadap pekerjaan masing-masing sehingga untuk memperhatikan putrinya dalam sifat akademiknya kurang. Waktu yang disediakan orang tua juga hanya pada malam hari saja. Sedangkan kesempatan yang lain hanya di pergunakan untuk bermain dengan tetangganya yang kebetulan teman sekolah. Dalam hal ini orang tua memperhatikan bidang akademik dengan menyediakan guru les privat yang durasi bertemu hanya 1 minggu 3 kali. Sebelumnya anak tersebut mengalami pengulangan kelas tepatnya di kelas 1 sekolah dasar sebanyak 2 kali berturut – turut akibat tidak dapat membaca. Anak tersebut juga pemalu, dalam hal ini dia takut salah dalam mengeluarkan pendapatnya. Semangat untuk belajar pun juga tidak ada, setiap melakukan aktifitas membaca dibiasakan ada tujuan dalam hal ini hadiah yang diperoleh agar dia mau membaca. Orang tuanya juga mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas mengajar di rumah karena si anak telah capek seharian bermain dan malamnya tidur. Ditinjau dari faktor sekolah dalam hal ini dari pihak guru telah memberikan target bahwa selama 3 bulan kedepan siswa tersebut dihimbau dapat meningkatkan nilai belajarnya. Dan konsekuen yang akan dihadapi apabila tetap tidak dapat menaikkan nilai akademiknya siswa tersebut akan tetap tinggal kelas. Siswa tersebut juga baik dalam bersosialisasi dengan teman sekolahnya, hanya saja dalam keadaan akademiknya terutama membaca sangat kurang. Bagaimana pelayanan BK dalam hal ini adalah guru kelasnya dalam menghadapi siswa tersebut ?
Kesulitan membaca umumnya terjadi pada usia anak sekolah dasar kelas rendah. Kesulitan membaca pada anak sekolah dasar dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
A. faktor-faktor internal (faktor yang berasal pada diri murid itu sendiri), antara lain:
a. Tidak adanya minat belajar pada anak itu sendiri, contoh: pada saat proses belajar (membaca) berlangsung siswa tersebut tidak memperhatikan pelajaran akan tetapi siswa tersebut sibuk dengan kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.
b. Malas (tidak ada semangat untuk belajar), contoh: pada saat proses belajar (membaca) siswa tersebut terkesan tergesa – gesa dalam menyelesaikan tugasnya, yang dipikirkan hanya bermain dan berkumpul dengan teman – temannya.
c. Mudah bosan, contoh: pada saat proses pembelajaran siswa merasa kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran (membaca) yang disampaikan, sehingga siswa cenderung melakukan kegiatan lain yang dianggap lebih menarik.
d. Malu (takut mengungkapkan pendapat), contoh: pada siswa yang pemalu (takut), siswa tersebut cenderung diam saat diminta megungkapkan pendapat di depan orang lain karena siswa tersebut merasa belum mampu dan takut salah.

B. Faktor-faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri individu), yaitu:
a. keluarga, dalam hal ini keluarga terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga siswa tersebut kurang perhatian baik dalam hal akademik maupun kasih sayang. Sebab kasempatan bertemu dengan orang tua hanya pada malam hari saja saat pulang dari bekerja.
b. lingkungan, dalam hal ini ada dua kategori. Pertama seorang anak yang tinggal di daerah perumahan yang diberi fasilitas dan kepadatan les yang luar biasa di luar kegiatan sekolah oleh orang tuanya, dia dapat berhasil dengan pembentukan karakter yang tidak dapat bersosialisasi dengan warga sekitar akan tetapi pandai. Ada juga karakter anak yang mudah bersosialisasi dengan teman – teman sebayanya tetapi tidak dapat membaca karena hanya mementingkan bermain dan berkumpul dengan teman sebayanya.
c. sekolah, dalam hal ini belajar membaca sangat dipengaruhi oleh faktor sekolah, terutama dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kesulitan belajr siswa dapat dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran yang kurang baik, dalam hal penggunaan media maupun strategi dalam pembelajaran, sehingga siswa kurang berminat atau tertarik yang mengakibatkan kesulitan dalam belajar membaca.
Akibat yang ditimbulkan dari faktor – faktor tersebut :
a. tergantung pada hadiah setiap melakukan kegiatan membaca
b. prestasi menurun
c. keterlambatan akademik
d. adanya ketidaksesuaian antara ucapan dengan teks (hafalan)
e. tidak percaya diri khususnya dalam membaca dihadapan teman-temannya
f. berani pada orang tua, dalam hal ini karena orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga anak tersebut menjadi pembangkang
Cara mengatasi permasalahan kesulitan membaca pada anak kelas rendah yaitu :
Guru kelas dapat melakukan pendekatan melalui pelayanan BK, dengan sistem face to face mengenai permasalahan yang dihadapi siswa dalam hal ini adalah kesulitan siswa dalam membaca. Apabila siswa tersebut sudah mulai mau membuka diri terhadap masalah yang dihadapinya, guru dapat langsung memahami penyebab terjadinya kesulitan membaca pada siswa tersebut. Misalnya saja melalui pendekatan yang berorientasi pada minat dan keinginan siswa tersebut guru lebih memahami karakteristik siswa. Membuat siswa tersebut nyaman dengan kita (guru), dalam hal ini juga hubungan dengan orang tua juga lebih ditingkatkan dalam memonitori anak tersebut di rumah terutama nilai akademiknya. Kerjasama yang terjalin antara orang tua dan guru kelas tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan semangat membaca, baik dengan cara sering bercerita di kelas, atau apabila di rumah orang tua memberikan buku-buku cerita yang ia sukai sehingga menimbulkan rasa penasaran untuk membaca. Guru juga memberikan semangat berupa ajakan untuk belajar membaca bersama- sama hingga siswa tersebut terbiasa untuk membaca, serta media-media yang digunakan guru lebih berorientasi pada keaktifan siswa dalam membaca. Siswa juga dilatih untuk percaya diri, berani mengemukakan pendapat, perhatian yang dapat mengurangi rasa kesepiannya di sekolah yang ditimbulkan dari kesibukan orang tuanya. Melatih siswa untuk tidak tergantung pada hadiah, dapat diganti dengan ucapan motivasi, memuji dan ajakan yang membangun untuk lebih meningkatkan minat membacanya.
Pelayanan yang digunakan pada bimbingan konseling mengenai permasalahan kesulitan siswa dalam membaca yaitu :
a. layanan informasi, layanan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman siswa terhadap pentingnya seorang pelajar itu dapat membaca dengan tujuan siswa tersebut dapat menentukan masa depan atau cita-cita yang akan dicapainya.
b. layanan penempatan dan penyaluran, layanan ini dapat dilakukan untuk lebih memahami keinginan dan bakat yang dimiliki siswa agar siswa tersebut dapat menikmati kegiatan belajarnya tanpa adanya paksaan tetapi sesuai dengan tujuan utama untuk mempermudah dalam membaca.
c. Layanan bimbingan belajar, dalam hal ini tugas guru BK sebagai direktor (membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar), Inisiator (memberikan ide dalam proses belajar mengajar yang menyenangkan), Transmitter (menyebarkan kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan), fasilitator (memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses mengajar), mediator (penengah dalam kegiatan belajar mengajar).
d. Layanan konseling perorangan, layanan ini dibutuhkan apabila dalam penanganannya siswa tersebut sulit untuk terbuka dengan orang lain. Jadi guru melakukan pembicaraan dari hati ke hati mengenai kesulitan pada siswa (dalam hal ini malu kalau sulit untuk membaca).

Pentingnya Pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional yang termaktub dalam sistim pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling
a. Pelaksana pelayanan bimbingan konseling di SD/MI/SDLB pada dasarnya adalah guru kelas yang melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan penguasaan konten dengan menginfusikan materi layanan tersebut ke dalam pembelajaran, serta untuk peserta didik Kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
b. Pada satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang konselor untuk menyelenggarakan pelayanan konseling.

Adapun pengertian jenis- jenis layanan bimbingan Konseling, yaitu :
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e. Konseling Perorangan, yaitu lsayanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
Pentingnnya bimbingan dan konseling di SD. Jika ditinjau secara mendalam, setidaknya ada tiga hal utama yang melatarbelangi perlunya bimbingan yakni tinjauan secara umum, sosiokultural anak tersebut dan aspek psikologis. Secara umum, latar belakang perlunya bimbingan berhubungan erat dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional, yaitu: meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu mengintegrasikan seluruh komponen yang ada dalam pendidikan, salah satunya komponen bimbingan. Bila dicermati dari sudut sosiokultural, yang melatar belakangi perlunya pelayanan bimbingan adalah adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga berdampak disetiap dimensi kehidupan.
Bila dicermati dari sudut aspek psikologis yang melatarbelakangi perlunya pelayanan bimbingan konseling adalah adanya perkembangan psikologis pada anak yang meliputi perkembangan intelektual, kognitif, verbal, dan emosional yang melandasi perubahan mendasar dari siswa sekolah dasar.
Faktor utama yang melandasi kebutuhan akan layanan bimbingan di SD ialah faktor karakteristik dan masalah perkembangan siswa. Pendekatan perkembangan dalam bimbingan merupakan pendekatan yang tepat digunakan di SD karena pendekatan ini lebih berorientasi kepada penciptaan lingkungan perkembangan bagi murid, dan berdasar kepada suatu program layanan yang terstruktur dan sistematis

Minggu, 20 Maret 2011

NABI MUHAMMAD


Top of Form
.
A.    Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul dan nabi
Hira, tempat diturunkannya kalimat Tuhan Yang Maha Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa untuk menyesatkan manusia, kalimat yang dengannya alam semesta berguncang. Al-Qur’an, susunan kalimatnya yang mengandung makna yang banyak telah membuat tercengang manusia-manusia manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan yang tidak mengakuinya harus tunduk atas kebenarannya, dan bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun akan sia-sia, dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, untuk menyampaikan kalimat-Nya secara berangsur-angsur kepada Al-amin yang berada di Gunung Hira’. Al-Amin telah mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha berat ini, Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat dari Tuhannya. Ialah kalimat pertama yang dikemukakan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
“Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia] dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Ayat ini dengan tegas menyatakan tentang program Nabi, dan menyatakan dalam istilah-istilah jelas bahwa fondasi agamanya diberikan dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan penggunaan pena.
Muhammad, pembawa berita bahagia, ancaman, dan perintah merupakan manusia teladan sepanjang masa, ia adalah manusia dalam wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang kepadanya ummat manusia memohonkan syafa’at. Tidak satupun mahkluq yang mencapai kesempurnaan yang dicapai Muhammad, sejak kecil ia telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran, manusia yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, yang tidak pernah menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan tugasnya menyampaikan wahyu itu, dan Muhammad pun turun dari Gua Hira menuju rumah Khodijah. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu. Beliau merekam di hatinya apa yang didengarnya dari malaikat Jibril. Setelah kejadian ini, Jibril menyapanya, “Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan aku Jibril”. Muhammad menerima kalimat Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur, fakta sejarah mengakui bahwa di antara wanita, Khodijah adalah wanita yang pertama memeluk Islam, dan pria pertama yang memeluk Islam adalah Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau berpaling kepada para sesepuh keluarganya dan memulai pembicaraan dengan memuji Allah dan memaklumkan keesaan-Nya. Lalu beliau berkata, “Sesungguhnya, pemandu suatu kaum tak pernah berdusta kepada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu bagi-Nya bahwa saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda sekalian akan mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan menerima pahala menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga Allah yang abadi (bagi orang lurus) dan neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang berbuat jahat)”. Lalu beliau menambahkan, “Tak ada manusia yang pernah membawa kebaikan untuk kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan untuk Anda. Saya membawakan kepada Anda rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya memerintahkan kepada saya untuk mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda sekalian yang akan menjadi pendukung saya sehingga ia akan menjadi saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?”.
Ketika pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. Ali, remaja berusia lima belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya berkata dengan mantap, “Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung Anda.” Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang tiga kali ucapannya, tapi tak ada yang menyambut kecuali Ali yang terus melontarkan jawaban yang sama. Beliau lalu berpaling kepada kerabatnya seraya berkata, “Pemuda ini adalah saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah kata-katanya dan ikuti dia”.
Pemakluman khilafah (imamah) Ali di hari-hari awal kenabian Muhammad memperlihatkan bahwa dua kedudukan ini berkaitan satu sama lain. Ketika Rosulullah diperkenalkan kepada masyarakat, khalifahnya juga ditunjuk dan diperkenalkan pada hari itu juga. Ini dengan sendirinya menunjukkan bahwa kenabian dan imamah merupakan dua hal yang tak terpisahkan.
Peristiwa diatas membuktikan heroisme spiritual dan kebenaran Ali. Karena, dalam pertemuan di mana orang-orang tua dan berpengalaman tenggelam dalam keraguan dan keheranan, ia menyatakan dukungan dan pengabdian dengan keberanian sempurna dan mengungkapkan permusuhannya terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yang mengangkat diri sendiri. Kendati waktu itu ia yang termuda diantara yang hadir, pergaulannya yang lama dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya untuk menerima kenyataan, sementara para sesepuh bangsa ragu-ragu untuk menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi berdakwah terang-terangan kepada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran, keyakinan, kegigihan, dan keuletan dalam berdakwah terus-menerus dan tidak menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik dan mengejeknya. Banyak yang cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan Muhammad, suatu saat Abu Tholib sedang duduk bersama keponakannya. Juru bicara rombongan yang mendatangi rumah Abu Tholib membuka pembicaraan dengan berkata, “Wahai Abu Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita dan menciptakan perselisihan diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita dan berhala kita. Jika ia melakukan itu karena kemiskinan dan kepapaannya, kami siap menyerahkan harta berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap menerimanya sebagai penguasa kami dan kami akan mengikuti perintahnya. Bila ia sakit dan membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli untuk merawatnyaâ”.
Abu Tholib berpaling kepada Nabi seraya berkata, “Para sesepuh anda datang untuk meminta Anda berhenti mengkritik berhala supaya mereka pun tidak mengganggu Anda.” Nabi menjawab, “Saya tidak menginginkan apa pun dari mereka. Bertentangan dengan empat tawaran itu, mereka harus menerima satu kata dari saya, yang dengan itu mereka dapat memerintah bangsa Arab dan menjadikan bangsa Ajam sebagai pengikut mereka.” Abu Jahal bangkit sambil berkata, “Kami siap sepuluh kali untuk mendengarnya.” Nabi menjawab, “Kalian harus mengakui keesaan Tuhan.” Kata-kata tak terduga dari Nabi ini laksana air dingin ditumpahkan ke ceret panas. Mereka demikian heran, kecewa, dan putus asa sehingga serentak mereka berkata, “Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan menyembah kepada satu Allah saja?”
Orang Quraisy meninggalkan rumah Abu Tholib dengan wajah dan mata terbakar kemarahan. Mereka terus memikirkan cara untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut, kejadian itu dikatakan:
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata, “Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.” Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata], “Pergilah kamu dan tetaplah [menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta yang diada-adakan.”
Banyak sekali contoh penganiayaan dan penyiksaan kaum Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru. Misalnya, suatu hari Uqbah bin Abi Mu’ith melihat Nabi bertawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher Nabi dengan serbannya dan menyeret beliau ke luar masjid. Beberapa orang datang membebaskan Nabi karena takut kepada Bani Hasyim. Dan masih banyak lagi. Nabi menyadari dan prihatin terhadap kondisi kaum Muslim. Kendati beliau mendapat dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak wanita dan pria serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka berbagai suku menyiksa anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka ketika para sahabatnya meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab, Ke Etiopia akan lebih mantap. Penguasanya kuat dan adil, dan tak ada orang yang ditindas di sana. Tanah negeri itu baik dan bersih, dan Anda boleh tinggal di sana sampai Allah menolong Anda.
Pasukan Syirik Quraisy kehabisan akal untuk menghancurkan Muhammad, maka mereka melakukan propaganda anti Muhammad, diantaranya mereka memfitnah Nabi, Bersikeras menjuluki Nabi Gila, larangan mendengarkan Al-Qur’an, menghalangi orang masuk Islam, sehingga Allah mengabadikan perkataan orang-orang keji ini dan menunjukkan sesatnya perkataan mereka, dalam Al-Qur’an Allah berfirman :
“Demikianlah, tiada seorang rosul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka selain mengatakan, “Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila.” Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.
Kaum Quraisy pun gagal melakukan berbagai macam cara untuk menghalangi usaha Muhammad, dan menghalangi orang-orang untuk mengikuti agama Tuhan Yang Esa. Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak kaum muslim, terutama kaum wanita dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para pengikutnya masuk ke Syi’ib Abu Tholib, yang diikuti pendamping hidupnya, Khodijah, dengan membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka di Syi’ib itu selama tiga tahun. Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik. Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan ‘Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi sumber cintanya dan kasih sayangnya. Acap kali dia bertanya kepada ayahandanya, Ayah, kemana Ibu? Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi, Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.
Kaum Quraisy yang berada di Mekah akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh Muhammad di malam hari, dan masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani Hasyim tidak dapat menuntut balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini memang bodoh, mereka mengira Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara seperti ini, seperti urusan duniawi mereka. Jibril datang memberitahu Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur’an merujuk pada kejadian itu dengan kata-kata,
“Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan Nabi, sejak sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia, tapi seorang anak muda yang begitu berani mengorbankan nyawanya untuk sang Nabi, ia, yang bersama Khodijah adalah orang yang pertama-tama beriman kepada Nabi, dialah orang yang rela berkorban untuk Nabi, Ali, sekali lagi Ali. Kepadanya Nabi berkata, “Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh Anda dengan selimut hijau yang biasa saya gunakan, karena musuh telah bersekongkol membunuh saya. Saya harus berhijrah ke Yastrib. Ali menempati ranjang Nabi sejak sore. Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung rumah nabi dan mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan rumah seperti biasanya, dan menyangka bahwa orang yang sedang tidur di kamar itu adalah Nabi
       B.Misi nabi Muhammad  untuk rahmatan lil alamin                              
                 Al baqarah  174 – 177
 ( Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan  ( tidak menyampaikan ) apa yang telah diturunkan Allah SWT, yaitu Al Qur’an dan menjual /mengharapkan sedikit keuntungan “materi” sebagai imbalan (ketika menyampaikan ), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah SWT tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan ( menjual) petunjuk dan ( membeli ) siksa dengan ( menjual ) ampunan.  Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
Yang demikian itu adalah karena Allah SWT telah menurunkan Al Qur’an dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Qur’an itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh.
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah SWT, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam perjuangan..Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. ))
Allah SWT berulangkali menurunkan petunjuk  berbentuk kitab “buku”  atau mushaf  sejak jaman dahulu kepada para Nabi – nabi-Nya sebagai tuntunan dan petunjuk jalan bagi manusia untuk kembali kepadaNya serta tuntunan agar manusia itu dapat hidup dengan adil, makmur dan bermakna namun setiap kali petunjuk itu sampai dan mulai diakui kebenarannya maka setiap kali itu pula adanya upaya dan usaha dari orang-orang yang mengetahui betapa pentingnya petunjuk Allah SWT itu dan betapa banyaknya orang yang membutuhkan keterangan-keterangan dari petunjuk Allah SWT itu  maka timbullah keserakahan dan kedengkian dihati para tokoh-tokoh yang menguasai petunjuk atau kitab-kitab tersebut lalu mulailah mereka menjadikan petunjuk itu sebagai proyek untuk berbagai kepentingan, seperti kepentingan mencari  nafkah, harta ,kehormatan , kedudukan ,dll dan akan tetap mempertahankan posisi-posisi mereka dengan cara apapun, bahkan dengan mencelakakan atau membunuh Nabi-Nabi yang diutus Allah untuk memperingatkan mereka..
Dalam upaya untuk suksesnya misi-misi  mereka maka tak jarang para tokoh-tokoh ini menyembunyikan, merobah bahkan menyebarkan berbagai fitnah dll , yang bertujuan agar kitab atau petunjuk Allah SWT itu  tidak sampai kepada orang lain, mereka juga mengutarakan berbagai alasan yang mereka ada-adakan misalnya bahwa petunjuk itu hanya bisa dipahami oleh orang-orang tertentu seperti mereka dan orang lain atau awam tidak boleh karena bisa sesat, padahal bukan mereka yang memiliki kuasa untuk memberi petunjuk atau menyesatkan tetapi Allah SWT , bahkan tak jarang tokoh-tokoh itu  sendiri justru tersesat dalam petunjuk, karena keserakahan dan kedengkian mereka.
  Mereka mewarisi  petunjuk dari tokoh-tokoh yang tidak ikhlas dan dengan ketidak ikhlasan itu pulalah mereka menyampaikan petunjuk dari Allah SWT itu. Maka terjadilah transaksi antara materi duniawi dan petunjuk Allah SWT, maka  terjadilah penyembunyian, perobahan  bahkan penghilangan sebagian dari kebenaran yang hakiki dari petunjuk  yang pernah diturunkan Allah SWT semenjak dahulu.  agar para tokoh-tokoh ini dapat terus menopang hidupnya  dengan memperjual belikan petunjuk Allah SWT, karena perbuatan jahat dari tokoh-tokoh yang serakah dan pendengki inilah makanya Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasulnya berulang – ulang disamping untuk menjelaskan kembali apa-apa yang sudah hilang, kabur atau terkontaminasi juga untuk memperbaharui petunjukNya sesuai dengan jaman dan perkembangan akal manusia, demikian itulah yang terjadi pada agama – agama terdahulu,  hingga diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk  yang terakhir yang diturunkanNya melalui Nabi Muhammad SAW., dan untuk kitab yang satu ini Allah SWT langsung menjaganya dari usaha-usaha tokoh-tokoh serakah dan pendengki ini agar mereka tidak bisa merobah atau menghilangkannya., namun bukan berarti tokoh-tokoh yang dimurkai dan zalim ini  menyerah , seakan-akan mereka waris mewarisi kebiasaan buruk ini dari dahulu hingga sekarang, hanya demi untuk memenuhi ambisi –ambisi mereka seperti mencari nafkah, harta, kehormatan atau kedudukan. 
Bukti kejadian pemakaran ini bisa kita ambil contoh seperti diIndonesia sudah berapa lama ajaran Islam itu sampai diIndonesia dan berapa banyak umat Islam yang memahami Al Qur’an dan menjadikannya sebagai petunjuk atau pedoman pribadinya  ?
Sesungguhnya tugas  utama Nabi Muhammad SAW adalah menyampaikan Al Qur’an “ Ayat-ayat Allah SWT “ dengan jelas agar bisa dipahami oleh pengikutnya. dan memberi penjelasan sesuai dengan keadaan masyarakatnya pada saat itu dan setelah wafatnya beliau maka Nabi Muhammad SAW menyerahkan kembali urusannya kepada Allah SWT.
Demikian jugalah  setiap penganut agama Islam seharusnya berusaha untuk mengerti dan memahami Al Qur’an secara keseluruhan dan mengamalkannya serta mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama, dengan tetap berpedoman pada penjelasan-penjelasan yang telah disampaikan Nabi Muhammad SAW sebagai seorang yang telah disucikan yang menjadi contoh langsung  dari petunjuk yang telah diturunkan Allah SWT padanya.    
Untuk kepentingan inilah Allah SWT menjaga Al Qur’an itu dari jamahan orang – orang munafik (penghianat) dan fasik (perusak) hingga mereka tidak kuasa untuk merubah keoriginalan Al Qur’an, sebagai kitab terakhir dan sepanjang masa.  
Namun juga perlu diwaspadai  tentulah Iblis dan pengikutnya juga tidak menyerah dalam usaha untuk menyesatkan manusia dari petunjuk Allah SWT , maka mereka mengambil jejak – jejak Nabi sebagai alternatif penyesatannya, sebagaimana yang dilakukan Samiri terhadap pengikut Nabi Musa, misalnya dengan Haddits, perbedaan – perbedaan yang ada didalamnya   adalah peluang bagi Iblis dkk. untuk membenturkan antara pemahamam riwayat Haddits yang satu  dengan pemahaman Haddits yang lain, yang mengakibatkan permusuhan, bentrokan bahkan pembantaian antara pengikut yang satu dengan pengikut yang  lainnya, seperti Sunni dan Syiah dan lain lain. tetapi yang pasti mereka tidak mengambil Al Qur’an sebagai pelajaran atau pedoman awal baru  kemudian mengambil Haddist maupun  pendapat ulama yang tidak bertentangan dengan Al Qur’an sebagai acuan,
Untuk menghindari ragam pertentangan inilah makanya Allah SWT menyampaikan Al Qur’an yang mana diantara ayat – ayat-Nya  itu tidak ada yang saling bertentangan satu sama lain namun saling mendukung  dan orang- orang yang saling bertentangan itu hakikatnya mereka tidak mengerti dan memahami tujuan beragama (diin) serta pengabdiannya atau ibadahnya kepada Allah SWT. mereka hanya mengikuti saja pendapat tokoh-tokohnya  dengan nafsu bukan dengan akal.  hal demikian ini bisa terjadi disebabkan  ada upaya penyembunyian dan fitnah terhadap Al Qur,an terlebih dahulu serta penyampaian yang sepenggal-penggal dan tidak menyeluruh..    
Sebaik-baiknya berdakwah adalah mengajak manusia untuk memahami dan mempelajari setiap ayat-ayat Allah SWT dalam Al Qur’an sesuai dengan kemampuan dan mengamalkannya dan menyampaikan ilmu agama atau petunjuk Allah yang kita miliki adalah suatu kewajiban dan berkorban dengan harta, waktu, tenaga dll untuk kepentingan penyampaian itu adalah kemuliaan.
Al Baqarah 159 (.  Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan( tidak menyampaikan) apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab “Al Qur’an ”, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, ) dan tidak ada kewajiban orang muslim untuk melindungi dan menutupi kebejatan dan kemungkaran saudara seagamanya. karena dia justru lebih bejat  justru umat islam itu diperintahkan untuk berbuat amar makruf nahi mungkar meskipun terhadap sesama orang Islam.

C.Misi  Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan ahklak
Kata khuluq yang berarti akhlak secara linguistik mempunyai akar kata yang sama dengan khalq yang berarti ciptaan. Bedanya adalah kalau khalq lebih bermakna ciptaan Allah yang bersifat lahiriah dan fisikal, maka khuluq adalah ciptaan Allah yang bersifat batiniah.
Seorang sahabat pernah mengenang Nabi yang mulia SAW dengan kalimat :
“Bahwa Rasulullah saw adalah manusia yang terbaik secara khalq dan khuluq”. Dengan kata lain, Nabi Muhammad saw adalah manusia sempurna dalam segala aspek, baik lahiriyah maupun batiniyahnya.”
Kesempurnaan lahiryah beliau sering kita dengar dari riwayat-riwayat para sahabat yang melaporkan tentang sifat-sifat beliau. Hindun bin Abi Halah misalnya, mendeskripsikan sifat-sifat lahiriyah Nabi SAW seperti berikut:
“Nabi Muhammad saw adalah seorang manusia yang sangat anggun, yang wajahnya bercahaya bagaikan bulan purnama di saat sempurnanya. Badannya tinggi sedang. Postur tubuhnya tegap. Rambutnya ikal dan panjang yang tidak melebihi daun telinganya. Warna kulitnya terang. Dahinya luas. Alisnya memanjang halus, bersambung dan indah. Sepotong urat halus membelah kedua alisnya yang akan tampak timbul di saat marahnya. Hidungnya mancung sedikit membengkok, yang di bagian atasnya berkilau cahaya. Janggutnya lebat. Pipinya halus. Matanya hitam. Mulutnya sedang. Giginya putih tersusun rapi. Dadanya bidang dan berbulu ringan. Lehernya putih, bersih dan kemerah-merahan. Perutnya rata dengan dadanya. Bila berjalan, jalannya cepat laksana orang yang turun dari atas. Bila menoleh seluruh tubuhnya menoleh. Pandangannya lebih banyak ke arah bumi ketimbang langit dan banyak merenung. Beliau mengiringi sahabat-sahabatnya di saat berjalan, dan beliau jugalah yang memulai salam.”
Deskripsi para sahabat Nabi tentang sifat-sifat manusia yang agung seperti ini banyak kita temukan di dalam kitab-kitab Maulid yang lazim dibaca di tanah air kita, seperti Barzanji, Diba`, Simthu ad-Durar dan sebagainya. Kita dibawa hanyut oleh para perawi tentang bentuk lahiriyah Nabi SAW. Sesuatu yang meskipun indah dan sempurna, namun tidak menjadi fokus pandangan Al-Quran terhadapnya.

Lalu, apa yang menjadi fokus pandangan Al-Quran terhadap Nabi SAW?. Jawabnya adalah khuluq-nya alias akhlaknya, seperti pada ayat di atas. Apa arti akhlak? Kata Imam Ghazali, akhlak adalah wajah batiniah manusia. la bisa indah dan bisa juga buruk.
Akhlak yang baik adalah akhlak yang mampu meletakkan ‘Aqliyyah (Kejernihan fikir), Ghadhabiyyah (Emosi/Kemarahan), Syah-waniyyah (Keinginan-keinginan Syahwat) dan Wahmiyyah (Angan-angan) secara proporsional dalam jiwa manusia, Serta mampu meletakkan dan menggunakan secara adil dalam dirinya. Manusia yang berakhlak baik adalah orang yang tidak berlaku ifrath alias eksesif atau melampau batas dalam menggunakan empat hal di atas, dan juga tidak bersifat tafrith atau menyia-nyiakan/mengabaikannya secara total. la akan sangat adil dan proporsional di dalam menggunakan keempat anugerah Ilahi itu.
Dengan kata lain akhlak yang baik adalah suatu keseimbangan yang sangat adil yang dilakukan oleh seseorang ketika berhadapan dengan empat fakultasnya di atas. la tidak ifrath di dalam menggunakan rasionalitasnya sehingga mengabaikan wahyu, dan juga tidak tafrith sehingga menjadi bodoh. la tidak ifrath di dalam menggunakan ghadhab atau emosinya sehingga menjadi agresor, namun tidak juga tafrith sehingga menjadi pengecut. la tidak ifrath di dalam syahwatnya sehingga menghambur-hamburkan nafsunya, namun juga tidak tafrith seperti biarawan-biarawati. la mampu meletakkannya secara seimbang sehingga ia membagi secara adil mana hak dunianya dan mana hak akhiratnya. Kemampuan itu disebut dengan al-Khuluqul hasan
Orang yang menyandang sifat ini, di kedalaman jiwanya sudah pasti memantulkan suatu bentuk yang sangat indah secara lahiriah di dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari ; yang -seperti kata sebuah riwayat- dari pancaran wajahnya akan memantul sebuah energi yang akan mengingatkan orang kepada Allah SWT. Sedang untaian kata-katanya akan menimbulkan aura menambahkan ilmu. Pada setiap orang yang mendengarnya dari akhlak lahiriyahnya bisa menyadarkan orang dari kelalainnya. Akhlak seperti inilah yang diuswahkan Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswah hasanah (suri tauladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (Rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S Al-Ahzab : 21)
Itulah misi utama beliau SAW :
“Sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak.”
Keluhuran akhlak Nabi SAW ini adalah cermin yang bersih dan indah yang membawa kita untuk bisa berkaca dengannya di dalam kehidupan kita sesama manusia dalam segala lapisannya. Sebab akhlak Nabi adalah cerminan Al-Qur`an yang sesungguhnya. Bahkan beliau sendiri adalah Al-Qur`an hidup yang hadir di tengah-tengah ummat manusia. Membaca dan menghayati akhlak beliau berarti membaca dan menghayati isi kandungan Al-Qur`an. Itulah kenapa ‘Aisyah sampai berkata:
“akhlak Nabi adalah Al-Quran.”
Akhlak alkarimah menjadi kunci keberhasilan beliau membangun bangsa dari kenistaan kearah keniscayaan. Beliau SAW menjanjikan bahwa akhlaq yang lurhurlah menjadi beratnya timbangan amal di akherat :
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya (kelak diakherat) dari pada akhlak yang mulia.”
Saatnya kita mengedepakan akhlaq alkarimah diatas yang lain. Mendahulukan akhlak alkarimah diatas perbedaan. Mendahulukan akhlak alkarimah diatas kepentingan, bahkan bila perlu dahulukan akhlak karimah diatas Fiqih.
Mudah-mudahan kita semua berada dalam kehidupan yang akhlaqi, selalu memperoleh pancaran nur akhlak manusia mulya Muhammad SAW .. amin.
D.peristiwa wahyu pertama Turun digua hira
 Setiap tahun pada tanggal 17 Ramadhan orang islam di dunia selalu memperingati nuzulul qur’an. Dimana pada bulan ramadhan merupakan bulan diturunkannya al-qur’an atau nuzulul qur’an. Perlu kiranya kita mempelajari sejarah, sebagai upaya untuk menambah keteguhan iman kita kepada Allah SWT dan kitab Allah berupa al-Qur’an. Seperti yang pernah awalmula.com baca; “Apabila kita tidak mengetahui sejarah, maka kecenderungan akan mengulangi sejarah seperti masa lalu ketika terjadi pemalsuan al-Qur’an pada masa-masa awal mula islam”. Maka dari itu pada kesempatan yang baik ini, awalmula.com berbagi sejarah awal mula nuzulul qur’an, bagaimana al-Qur’an diturunkan, bagaimana pula para ulama menjaga al-Qur’an dari masa ke masa, serta pelajaran apa yang dapat kita ambil dari sejarah turunya al-Qur’an tersebut.
Istilah turunnya al-Qur’an berasal dari kata “nazala, yanzilu nazlan” yang artinya turun. Sedangkan nuzul al-Qur’an adalah turunnya al-Quran kepada nabi MuhammadSAW.
Turunnya al-Quran dari atas ke bawah menunjukkan ketinggian kedudukan al-Quran. Al-Qur’an menurut ahli tafsir ialah kalam allah yang diurunkan kepada nabi Muhammadsecara mutawatir. Sedangkan menurut ahli fiqh ialah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad, menjadi mukjizat Nabi, lafadznya secara mutawatir yang ditulis dalam mushaf al-Quran diawali surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-naas.
Turunnya al-Qur’an membawa perubahan bagi manusia di muka bumi. Turunnya al-Qur’an sebagai putunjuk bagi manusia memperoleh jalan yang benar menuju cahaya iman dan Islam. Ayat pertama yang turun merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berkisar di seputar nasib manusia, asal usul dan tujuannya. Kapan dan dimana serta peristiwa yang terjadi pada saat ayat pertama dan terakhir diturunkan kepadaMuhammad SAW. Para jumhur ulama’ menyebutkan bahwa ayat yang pertama kali turun ialah surat al-‘Alaq ayat 1-5.
Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Al ‘Alaq 1-5).
Surat al-‘Alaq diturunkan ketika rasulullah saw berada di gua hira’ , yaitu sebuah gua dijabal nur, yang terletak kira-kira tiga mil dari kota Mekah. Ini terjadi pada malam senin, tanggal 17 ramadhan tahun ke 41 dari usia Rasulullah 13 tahun sebelum hijriyah. Bertepatan dengan bulan Juli tahun 610 M. malam turunnya al-Quran pertama kali di ‘lailatul qodar” atau ‘lailatul mubarakah”, yaitu suatu malam kemuliaan penuh dengan keberkahan.
Pengajaran dengan Pena
Surat al-‘Alaq 1-5 menjelaskan jawaban gelisah dan kerisauan yang dialami oleh nabiMuhammad SAW melihat realitas jahiliyah. Nabi risau dengan keadaan bangsa Arab yang kesuku-sukuan, menuhankan patung dan berhala serta bermusuh-musuhan. Nabi menepi dan bertahanus di gua hira’ sampai akhirnya turun wahyu. Allah memperkuat hati nabi Muhammmad bahwa hanya kepada Allah SWT manusia bersandar dari segala sesuatu. Allah yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Pada ayat berikutnya Allah menunjukkan sifat Allah yang maha pemurah. Hanya kepada Allah manusia meminta segala sesuatu. Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah yang maha mulya.
Pada ayat Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam, menujukkan budaya tulis menulis. Al-Quran menunjukkan kemajuan manusia yang dicapai melalui budaya tulis menulis. Kala itu hanya dikenal dengan budaya lisan, berupa syair-syair, namun Allah mengajarkan manusia dengan pena. Suatu lompatan budaya al-Qur’an. Jika melihat realitas peradaban keilmuan dan pengetahuan dipelajari dari warisan buku-buku yang ditulis oleh para ilmuwan. Demikian, juga kitab al-Qur’an, ditulis dan terjaga hingga saat ini, sebagai satu-satunya kitab suci yang otentik dari segi lafadz dan periwayatannya.