Senin, 25 Januari 2010

HAMIL DAN PUASA

karena sekarang bulan Ramadhan di bulan Ramadhan ibadat sangat di nilai
tinggi, namun yang lebih penting kebetulan sekali terjadinya kehamilan di
saat-saat bulan Ramadhan. Kesempatan yang sangat baik dan besar untuk
mendidik anak yang sedang di dalam kandungan. Di bulan Ramadhan inilah saat
yang terbaik memperkenalkan Allah pada bayi yang di dalam dandungan. Dibulan
ini pulalah yang terbaikmembaca Al-Quran sehinnga pahalanya berlipat ganda,
dan ayat demi ayat yang dibaca sebagai memperkenalkan dan memberikan
sentuhan agama pada anak yang didalam kandungan. Maka selalu dianjurkan pada
ibu hamil sewaktu hamilnya membaca surat Yusuf, dengan harapan jika kelak
bayinya lahir dapat menyerupai nabi Yusuf yang gagah perkasa dan berwajah
tampan, pintar jago mengelola keuangan dan ekonomi negara, seorang ahli
kimia yang bisa menyimpan padi dan gandum untuk persiapan 14 tahun, sebagai
persiapan menghadapi musim kering dan musim kemarau selama tujuh tahun.
Hanya kepintaran nabi Yusuf lah seagai seorang ahli kimia yang dapat
menyimpan dan memelihara gandum dan padi sampai belasan tahun tanpa rusak
dan tanpa beracun dan dapat dimakan kembali oleh seluruh penduduk negeri.
Karena ketampanan dan keelokkannya Zulaekha yang sangat ayu dan cantik pun
tergoda tidak bisa menahan dan mengendalikan nafsunya.

Orang hamil juga dianjurkan untuk membaca surat Maryam, agar jika kelak yang
lahir adalah bayi perempuan, dengan harapan dan doa sesuai dengan surat yang
dibacanya, kiranya anak yang dikandung kelak lahir dan berbudi serta
berperangai seperti Maryam yang suci, catik, elok, dan santun pada semua
orang. Dengan membaca ayat demi ayat di bulan Ramadhan dan juga dengan niat
mendidik anak dan mendoakan kiranya anak yang terlahir kelak menjadi anak
yang saleh.

Ibu ahmil beramal agar bayi mengenal getaran-getaran Allah. Para Ilmuwan
sepakat bahwa getaran saat melakukan hubungan suami-istri akan mengimbas
pada tingkah polah dan prilaku anak yang akan dilahirkan.

Di bulan puasa orang menjaga sekali apa-apa yang akan dimakannya, tidak ada
yang mau mekan makanan yang haram. Dibulan puasa dia harus banyak beribada.
Sehingga berbekas pada kandungan sehingga akan dapat anak yang saleh. Karena
yang makanan didapat dari yang tak baik akan berpengaruh pada watak anak.
Azan memberi getaran pada kalbu anak yang dilahirkan. Getaran-getaran jiwa
adalah pendidikan.

Ibu mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Ibu harus mengembangkan nuansa
agama dan merambah pada pendidikan anak sejak dari pembuahan sampai anak
bisa berdiri sendiri dan harus diajarkan Tauhid dan shalat.

Ibu mengajarkan Ad-din pada anak. Tapi berapa banyak ibu yang rusuh melihat
anak tak pandai piano, tapi enteng saja perasaannya saat anaknya tak pandai
baca Al-Quran dan tak pandai Sholat. Dimanapun ibu berada dia tak bisa lepas
kontrol. Walau di kantor dia masih bisa mengontrol anak dan komunikasi tak
pernah lepas.

Putra-putri itu adalah bagian kehidupannya, darah dagingnya. Maka jikalau
dia marah dia memarahi dirinya sendiri. Dan dengan menyebarkan kasih sayang,
berarti dia sedang mengasihi dan menyayangi dirinya sendiri. Hubungan yang
abadi itu hanya bisa diatur lewat jalur hubungan agama. Saling mengajak
kebaikan, saling berbahasa manis. Dia mengajarkan anaknya ilmu. Ilmu adalah
amaliah, amal ilmiah, ilmu yang mencari cahaya Ilahi, bukan sekedar cari
gelar atau cari kekuasan.

Perbedaan lelaki dan perempuan yang menonjol adalah pada kemampuan perempuan
mengandung melahirkan dan menyusukan juga pada perasaan yang lebih halus dan
yang kesemuanya membawa mereka mampu menghadapi anak dan mendidiknya, akan
sangat tercermin pada kemapuannya mempersiapkan generasi yang akan datan.
Syorga dibawah telapak kaki ibu, sabda Rasulullah, berarti Ibu memgang
peranan penting dalam mendidik dan memprogram agar anak-anak yang dilahirkan
dari rahimnya agar bisa masuk ke dalam syorga.

Kepada rahim kaum perempuan Allah menitipkan janin yang lembut dan lemah di
saat-saat pengembangannya. Walaupun ayah dan ibunya menyumbangkan bagian
yang sama dalam pembentukan Nucleus Ovum, namun ibu memberikan semua
protoplasma yang mengelilingi nucleus.

Pada tahap embrional dari kehamilan, sel telur yang dibuahi tumbuh menjadi
mudigah ( embrio ), disitu terjadi pembentukan organ serta trofoblas atu
lapisan embrio paling luar yang kemudian membentuk placenta. Sementara itu
rahim menjadi semakin besar karena pertumbuhan yang pesat oleh horon
Esterogen. Setelah bulan ketiga mudigah mengisi seluruh rongga rahim dan
kemudian kehamilan meningkat ke tahap yang disebut foetal. Pada tahap ini
dalam rahim terdapat placenta yang mulai berfungsi dihubungkan oleh tali
pusat dengan janin yang terbungkus selaput kandungan dimana di dalamnya
terdapat air ketuban.

Pada saat itulah janin dipelihara dengan zat-zat kimiawi yang masuk dari
darah ibu melalui membran placenta. Demikianlah seluruh keadan fisioologis
dan psikologi mempengaruhi calon anak manusia. Bukan saja yang dimakan ibu,
tetapi yang dirasakan baik suka maupun duka, akan mempengaruhi bayi dalam
kandungan. Pada saat yang sama, kehadiran si jabang bayi itu mempengeruhi
juga ibunya. Maka seharusnya ibu-ibu yang sedang hamil beramal saleh agar
bayinya mengenal getaran-getaran Allah. Dan amal saleh yang paling afdal dan
bernilai adalah dalam bulan Ramdhan. Rebutlah kesempatan dibulan Ramdhan ini
dan luruskan niat ingin beribadah dan mendidik anak menjadi anak yang saleh,
yang akan mendoakan kita kelak.

Untuk semua itu saya terkesan akan sebuah ayat AL-Quran surat Maryam Ayat
21-22 : " Jibril berkata : Demikianlah Tuhanmu berfirman, Hal itu mudah
bagi-Ku dan agar dapat kamu menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan
sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah
diputuskan "
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya ke
tempat yang jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar