Jumat, 12 Maret 2010

Kalimat Majemuk


A.    Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat mengandung satu kalimat dasar yang merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai pengisi salah satu unsur kalimat itu. Konjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat adalah ketika, karena, supaya, meskipun, jika, dan sehingga.

a. Induk Kalimat dan Anak Kalimat

Perbedaan induk kalimat dan anak kalimat dapat dilihat berdasarkan tiga kategori.

1) Kemandirian sebagai Kalimat Tunggal

Induk kalimat mempunyai ciri dapat berdiri sendiri sebagai kalimat mandiri, sedangkan anak kalimat tidak dapat berdiri sebagai kalimat tanpa induk kalimat. Hal ini tampak pada contoh berikut.

a) Hujan turun selama tiga hari tiada henti-hentinya.

b) *Sehingga banjir melanda sawah dan ladang petani desa itu.

Kalimat a) dapat berdiri sendiri, sedangkan kalimat b) tidak.

2) Konjungsi

Konjungsi digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Dengan kata lain, anak kalimat ditandai oleh adanya konjungsi, sedangkan induk kalimat tidak didahului konjungsi.

Saya membaca buku ketika dia datang.

Jika konjungsi dipindahkan di awal kalimat itu, akan terjadi perubahan baik struktur maupun informasi.

Ketika saya membaca buku, dia datang.

Setelah dipindahkan ke bagian awal, unsur pertama kalimat tersebut merupakan anak kalimat dan unsur kedua merupakan induk kalimat.

3) Urutan

Anak kalimat yang berfungsi sebagai keterangan mempunyai kebebasan tempat, kecuali anak kalimat akibat, didahului kata sehingga. Jika anak kalimat di depan induk kalimat, anak kalimat itu harus dipisahkan dengan tanda koma dari induk kalimatnya. Anak kalimat yang menempati posisi di belakang induk kalimat dapat ditempatkan di depan kalimat tanpa perubahan informasi yang pokok.

Dia mengajukan permintaan kredit investasi kecil karena ingin meningkatkan perusahaan.

Kalimat tersebut dapat diubah menjadi berikut.

Karena ingin meningkatkan perusahaannya, dia mengajukan permintaan kredit investasi kecil.

b. Jenis Anak Kalimat

Berdasarkan perannya, anak kalimat dapat dibedakan atas beberapa jenis.

1) Anak Kalimat Keterangan Waktu

Anak kalimat ini ditandai oleh konjungsi yang menyatakan waktu seperti ketika, waktu, kala, tatkala, saat, sebelum, sesudah, dan setelah.

Contoh:

Seorang pengunjung, ketika melihat seorang anak kesakitan, sempat terisak.

2) Anak Kalimat Keterangan Sebab

Anak kalimat ini ditandai oleh konjungsi yang menyatakan hubungan sebab, antara lain, sebab, karena, dan lantaran. Konjungsi ini mengawali bagian anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat.

Contoh:

Karena jatuh dari sepeda, Andi tidak masuk kuliah.

3) Anak Kalimat Keterangan Akibat

Anak kalimat ini ditandai oleh konjungsi yang menyatakan pertalian akibat. Konjungsi yang digunakan adalah hingga, sehingga, maka, akibatnya, dan akhirnya. Anak kalimat keterangan akibat hanya menempati posisi akhir, terletak di belakang induk kalimat.

Contoh:

Hujan turun berhari-hari sehingga banjir besar melanda kota itu.

4) Anak Kalimat Keterangan Syarat

Anak kalimat ini ditandai oleh konjungsi yang menyatakan hubungan syarat. Konjungsi itu, antara lain, jika, kalau, apabila, andaikata, dan andaikan.

Contoh:

Jika ingin berhasil dengan baik, Andi harus belajar dengan tekun.

5) Anak Kalimat Keterangan Tujuan

Anak kalimat ini ditandai oleh konjungsi yang menyatakan hubungan tujuan. Konjungsi yang digunakan adalah supaya, agar, untuk, guna, dan demi.

Contoh:

Ana belajar dengan tekun agar lulus ujian akhir semester.

6) Anak Kalimat Keterangan Cara

Anak kalimat ini ditandai oleh konjungsi yang menyatakan cara. Konjungsi tersebut adalah dengan dan dalam.

Contoh:

Pemerintah berupaya meningkatkan ekspor nonmigas dalam mengatasi pemasaran minyak yang terus menurun.

7) Anak Kalimat Keterangan Pewatas

Anak kalimat ini menyertai nomina, baik nomina itu berfungsi sebagai subjek, predikat, maupun objek. Konjungsi yang digunakan adalah yang atau kata penunjuk itu. Anak kalimat ini berfungsi sebagai pewatas nomina.

Contoh:

Anak yang berbaju hijau mempunyai dua ekor kucing.

8) Anak Kalimat Pengganti Nomina

Anak kalimat ini ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi subjek atau objek dalam kalimat transitif.

Contoh:

Ana mengatakan bahwa jeruk itu asam.

Contoh lain:
Saya ingin ke toko buku, meskipun saya belum tau hendak beli buku apa?
Sebenarnya saya ingin menjaga keutuhan pernikahan ini, meskipun suami saya sangat menyebalkan dan hampir tidak mau peduli lagi
Pelatih Juruterbang Sempat Lihat Kipas Pesawat Tercabut Sebelum Terhempas di kawasan sawah
Banyak-banyaklah beramal sebelum ajal datang menjemput
Pasukan RazakSAT Selamat Tiba ke Tanah air Setelah Satelit di Orbit NEqo
akan tersedia 13 hari setelah tanggal tes dengan masa berlaku selama 2 tahun
Pilot Gadungan Ditangkap Sesaat Sebelum Lepas Landas.
Aku termenung  di tengah malam, lalu sesaat  kemudian air mata ini tumpah.
Walaupun, dunia telah maju dengan teknologi, kita akan terus kekal dengan akhlak dan jati diri insani
Walaupun kini aku tak lagi berada disisimu tapi ketahuilah bahwa cintaku selalu bersamamu.
Aku ridho seandainya aku pergi dengan cara begini karna tempoh hidupku juga semakin dekat.
Seandainya usus dan lambungku di bedah, mungkin tidak sebutir nasipun yang di temukan di sana.



B.  Kalimat Majemuk Setara

1. Kalimat majemuk Setara  Sejalan

Kalimat majemuk setara sejalan ialah kaliamat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang bersamaan situasinya
Contoh:
Juminten pergi ke pasar, Parno berangkat ke bengkel, sedang Ganes pergi ke kebun binatang
Catatan:
a. Kata-kata yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan ialah: dan, dan lagi, lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.
b. Dalam meguraikan menurut jabatannya, hendaknya selalu dibiasakan menempuh cara-car sebagai berikut:
1. Kalimat yang hendak diuraikan dikutip lebih dahulu.
2. Memberi nama kalimat yang akan diuraikan.
3. Kemudian baru bagian-bagian kalimat diuraikan menurut jabatannya sebagai berikut:
a. Kata-kata yang hendak diuraikan ditempatkan di sebelah kiri.
b. Jabatan-jabatan kalimat ditempatkan di sebelah kanan.


Contoh uraian kalimat:
Juminten pergi ke pasar, Norif berangkat ke bengkel, sedang Ganes pergi ke kebun binatang.
I. Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara sejalan.
II. a. Juminten pergi ke pasar.
Juminten = subjek
Pergi = predikat
Ke pasar = keterangan tempat
b. Norif berangkat ke bengkel
Norif = subjek
Berangkat = predikat
ke bengkel = keterangan tempat
c. Ganes pergi ke kebun binatang.
a. Ganes = subjek
b. pergi = predikat
c. ke kebun binatang = keterangan tempat

2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan

Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi berlawanan.
Contoh:
Adiknya pandai, sedang kakaknya bodoh.
Rahmad berani, tetapi ia tidak mau bertengkar.
Catatan:
a. Kata-kata penhubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, jangankan, namun.
b. Contoh uraian kalimat:
Rahmad berani, tetapi ia tidak mau bertengkar.
I. Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara berlawanan
II. a. Rahmad berani
Rahmad = subjek
Berani = predikat
b. ia tidak mau bertengkar.
Ia = subjek
tidak mau bertengkar = predikat

3. Kalimat Majemuk Setara Sebab Akibat

Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain.
Contoh:
Roy Marten ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Anak itum luka parah, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit.
Catatan:
a. Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.
b. Contoh uraian kalimat
Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
I. Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat.
II. a. Roy Martien ditahan
Roy Martien = subjek
ditahan = predikat
b. ia telah membawa sabu-sabu.
Ia = subjek
telah membawa = predikat
sabu-sabu = objek

4.  Kalimat Majemuk Setara Penjumlahan

Kalimat majemuk penjumlahan adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan penjumlahan. Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi dan, serta, dan lagi pula. Kalimat yang memiliki konjungsi tersebut menyatakan hubungan penjumlahan dari beberapa kalimat dasar.

Contoh:

Ibu membersihkan meja dan adik menyapu lantai.

5.  Kalimat Majemuk Setara Pemilihan

Kalimat majemuk pemilihan ini ditandai dengan konjungsi atau. Jika kaliamt majemuk terdiri lebih dari dua kalimat dasar, konjungsi atau ditempatkan pada posisi sebelum kalimat dasar yang terakhir. Kalimat dasar yang pertama dipisahkan dengan tanda baca koma dari kalimat dasar yang lain.

Contoh:

a. Eri boleh mengikuti ujian tulis atau ujian lisan.

b. Eri dapat megikuti lomba pembuatan animasi, pemasangan iklan melalui internet, atau pembuatan desain website.

6.  Kalimat Majemuk Setara Urutan

Kalimat majemuk urutan ini ditandai oleh konjungsi lalu, lantas, terus, dan kemudian. Kalimat majemuk yang menggunakan konjungsi tersebut menyatakan hubungan urutan peristiwa. Jika kalimat majemuk jenis ini terdiri dari tiga kalimat dasar, dapat menggunakan konjungsi secara serentak atau menggunakan tanda koma dan konjungsi sebagai pemisah antarkalimat dasar.

Contoh:

a. Seorang pencuri menyelinap di balik pepohonan, lalu dia mengawasi keadaan di sekelilingnya, lantas ia melihat seorang anak kecil bermain di halaman rumah, kemudian ia berlari mendatangi anak kecil itu.

b. Anak kecil itu merasa terancam, dia menoleh ke rumah, dia berteriak memanggil ibunya, kemudian ia berlari menuju rumah.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar